SELAMAT HARI IBU (HAPPY MOTHER’S DAY)
Assalamualaikum hello world, bagaimana kabar saudara-saudara
semua, para pemburu ilmu yang senantiasa belajar hingga anda masuk dan membaca
postingan postingan di blog saya, kembali lagi dengan saya Yandra. disini
dengan keadaan sehat semua tanpa ada dalangan suatu apapun,disini saya akan
sharing sedikit ilmu tentang HARI IBU
Kasih sayang ibu sepanjang masa. Itulah ungkapan yang sangat
sering kita dengar. Bukan tanpa sebab, karena pada kenyataannya memang Ibu
selalu menyayangi kita bahkan sampai akhir hayatnya. Jasanya tidak terbendung
dan tidak terhitung banyaknya, sejak kita lahir ke dunia ini dan pertama kali
menangis, sang ibulah yang menyambut kita dengan kebahagiaan dan penuh harapan.
Mungkin kita bak permata baginya, disetiap doanya selalu
tersebut nama kita walaupun tanpa kita ketahui. Nama yang diberikan kepada kita
juga adalah sebuah doa, harapan dari seorang Ibu kepada anaknya, kelak akan
sama seperti arti dalam nama tersebut.
Ibu, kata yang sarat makna. Ribuan puisi mungkin telah
banyak dibuat oleh para penyair. Tetapi maknanya akan sangat berbeda bagi
setiap orang. Ada yang beranggapan bahwa Ibu adalah sang penyelamat, sahabat,
orang yang menemani saat sakit, selalu setia mendengarkan anaknya, dan bahkan
satu kata Ibu bisa mengandung seribu makna.
Karena jasa-jasa itulah, kita layak untuk memberikan
penghormatan kepada para Ibu di dunia ini. Maka dibuatlah hari yang disebut
hari ibu. Hari Ibu di Indonesia sendiri diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Tapi tahukah kamu asal mula peringatan hari ibu?
Sejarah mengungkapkan kenapa hari ibu diperingati setiap
tanggal 22 Desember.
Tanggal 22 Desember merupakan hari diselenggarakannya
kongres perempuan pertama
Ini Lho Alasan Kenapa Hari Ibu Dirayakan Setiap Tanggal 22
Desember
- Hari Ibu sendiri ditetapkan oleh Presiden Soekarno. Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden Nomor 316 tahun 1959 menetapkan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu. Hal ini karena pada tanggal tersebut pertama kalinya diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang dilangsungkan di Jogjakarta tahun 1928. Peristiwa ini dikenang sebagai awal mula perjuangan kaum perempuan di Indonesia.Pada tanggal tersebut berbagai pemimpin dari organisasi perempuan di seluruh Indonesia berkumpul untuk bersatu dan berjuang untuk kemerdekaan serta perbaikan nasib kaum perempuandi indonesia.
- Banyak warga Indonesia pada saat itu memprotes kebijakan Presiden karena Kartini dianggap hanya melakukan perjuangan di daerah Jepara dan Rembang. Kartini juga dianggap lebih pro terhadap Belanda. Untuk menghindari protes dari para warga tersebut, Presiden Soekarno yang terlanjur sudah menetapkan Hari Kartini, akhirnya menetapkan Hari Ibu untuk mengenang para pahlawan wanita lainnya.
- Pidato Djami (Organisasi Darmo Laksmi) berjudul "iboe" Djami menceritakan pengalaman masa kecilnya yang dipandang rendah karena menjadi seorang perempuan. Di masa kolonial dulu, hanya anak laki-laki yang diperbolehkan mengakses pendidikan.Sementara perempuan hanya boleh berkutat dalam urusan rumah tangga. Pandangan usang itu mengakar kuat bahkan hingga saat ini. Pendidikan bagi perempuan juga dianggap tidak penting karena selalu berakhir ke dapur.Tetapi, Djami mempunyai pendapat lain soal itu. Ia mengatakan:“Tak seorang akan termasyhur kepandaian dan pengetahuannya yang ibunya atau perempuannya bukan seorang perempuan yang tinggi juga pengetahuan dan budinya.”Yang artinya adalah tidak akan berhasil seorang anak jika ibunya tidak memiliki pengetahuan dan budi yang baik.
- Para pahlawan wanita Indonesia berkumpul menjadi satu membela hak perempuan, Hampir seluruh agenda dalam kongres ini membicarakan hak-hak perempuan. Hal itu bisa dilihat dari pertemuan hari kedua kongres, dimana Moega Roemah membahas soal perkawinan anak. Pada zaman dahulu sebelum kemerdekaan, perempuan acap kali dikawinkan walau masih belia. Perwakilan Poetri Boedi Sedjati (PBS) dari Surabaya juga menyampaikan tentang derajat dan harga diri perempuan Jawa. Kemudian disusul Siti Moendji'ah dengan “Derajat Perempuan” dan Nyi Hajar Dewantara—istri dari Ki Hadjar Dewantara— yang membicarakan soal adab perempuan.
- Perjuangan para pahlawan wanita, "seorang ibu yang inginkan keturunannya sekolah"Para pahlawan perempuan seperti Rohana Koedoes, Kartini, dan juga Dewi Sartika memiliki peran penting dalam pembangunan sekolah-sekolah untuk perempuan di Indonesia. Mereka berpikir bahwa seorang ibu yang pintar dan cerdas akan memiliki modal besar untuk menjadikan anaknya pintar.
Berbakti pada Ibu Lebih Utama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ
اللَّهِ – صلى الله عليه
وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ
صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ
ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ
» . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ
« أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ
قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »
“Seorang pria pernah mendatangi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku
yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia
berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengatakan, ‘Ayahmu’.”
(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini
terdapat dorongan untuk berbuat baik kepada kerabat dan ibu lebih utama dalam
hal ini, kemudian setelah itu adalah ayah, kemudian setelah itu adalah anggota
kerabat yang lainnya. Para ulama mengatakan bahwa ibu lebih diutamakan karena
keletihan yang dia alami, curahan perhatiannya pada anak-anaknya, dan
pengabdiannya. Terutama lagi ketika dia hamil, melahirkan (proses bersalin),
ketika menyusui, dan juga tatkala mendidik anak-anaknya sampai dewasa” (Syarh
Muslim, 8: 331).
Berbakti pada Ibu itu Setiap Waktu, Bukan Setahun Sekali
Allah Ta’ala berfirman,
وَوَصَّيْنَا
الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى
وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ
اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ
الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia
(berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu”
(QS. Lukman: 14)
.
Perintah berbakti di sini bukan hanya berlaku pada
bulan Desember saja, namun setiap waktu.
Terlepas dari itu semua, Hari Ibu adalah momen di mana kita
mengingat semua jasa-jasa yang pernah dilakukan oleh Ibu kita. Mungkin kita
belum bisa membalas semua itu, atau bahkan kita belum menjadi anak yang baik.
Kita sering melawan jika dinasihati, tidak melakukan apa
yang beliau pinta, lebih memilih berkumpul dengan teman dibanding mendengarkan
ceritanya, atau mungkin diantara kalian belum sempat mengucapkan "aku sayang
Ibu" karena terlalu sibuk dengan pekerjaan.
Terkadang kita juga sebagai anak terlalu gengsi untuk
mengungkapkan perasaan sayang itu. Lakukanlah sebelum kesempatan itu tidak ada
lagi dan sebelum kita tidak bisa melihatnya lagi.
Artikel ini penulis hadiahkan spesial untuk Ibu. Karena
beliaulah penulis bisa seperti sekarang ini. Walau harus penulis akui, bahwa
saat ini mungkin penulis belum bisa membahagiakan beliau. Karena beliau telah
dulu di panggil oleh Allah SWT. Tetapi satu hal yang pasti, penulis akan selalu
mencintai beliau seribu tahun lagi atau bahkan sampai ajal menjemput.
Dan penulis juga berharap, setelah kalian membaca artikel
ini kalian bisa mengucapkan "I love you Mom".
LIHAT DI SINI VIDEO HARI IBU
Selamat hari ibu untuk seluruh perempuan di Indonesia dan
Seluruh Dunia :)
Yandra
IG: @Yandra_Koto17
0 komentar:
Post a Comment